Jumat

Benih-Benih Realitas

Apakah di balik segala wujud dan fenomena? Apa (atau siapa) yang menjadikan ada? Dari manakah ada? Sebelum semua wujud, apakah yang ada? Anaxagoras (500SM-428 SM), sang filsuf awal dari Klazomenae-Yunani mencoba menguraikan. Tidaklah mungkin bahwa yang ada itu menjadi tidak ada. Materi tidak pernah terjadi dan tidak akan musnah. Karena materi adalah abadi sejak dulu hingga selamanya. “Terjadi”nya sesuatu tak lain daripada pencampuran homiomeira, benih-benih realitas dari benda. Sementara “musnah”nya sesuatu adalah pemisahan benih-benih itu satu sama lain menjadi unsur-unsur pembentuknya. Namun pemisahan tidak bisa mengurangi totalitas, melainkan segalanya selalu tetap sama.

Tapi apakah yang menyebabkan pencampuran dan pemisahan materi itu? Apakah yang menggerakkan prosesnya? Anaxagoras menjelaskan, bahwa di balik proses-proses material itu ada sesuatu sebagai “yang menggerakkan”: Nous (roh, mind).

Nous memiliki eksistensi sendiri, tak tercampur dengan yang lainnya, mandiri dan mengetahui segala sesuatu. Ia adalah materi yang terhalus dan termurni, hadir di mana-mana dan menguasai segala yang kecil maupun yang besar. Nous merupakan asas rohani yang logis sekaligus dinamis yang melekat pada roh, pikiran dan kehendak manusia.

Nous adalah asal-usul gerakan dalam alam semesta dan penata segala sesuatu di dalamnya. Segalanya adalah satu pada awalnya, dalam kesatuan yang tak jelas dan tak memiliki karakter. Tak ada warna, tak ada lembab, kering, panas, dingin, terang maupun gelap. Hanya benih-benih realitas yang tak terhingga jumlahnya yang membawa di dalam dirinya semua bentuk, warna, dan sifat benda-benda. Kemudian Nous menggerakkan kesatuan elemen ini dalam sebuah putaran (rotation) kecil di awalnya, yang kemudian semakin membesar dan membesar. Maka segala sesuatu mengalami pencampuran dan pemisahan. Yang bercampur dan yang terpisah semuanya dalam pengetahuan Nous, yang menata segala sesuatu yang belum menjadi maupun yang tidak menjadi, yang dulu maupun kini. Nous adalah kekuatan penata, sumber keteraturan dan keindahan.

Tetapi segala sesuatu dalam alam semesta tak pernah terpisah total dari segala sesuatu lainnya. Di dalam segala sesuatu terkandung pula segala sesuatu. Dan Nous, sejak kekal hingga selamanya berada dalam segala yang terpisah maupun yang tercampur itu.

..

Tidak ada komentar: